Pages


Rabu, 22 Mei 2013

Mari BerZikir dengan "SeNi"



Yang tidak kalah pentingnya dalam kita berzikir, lakukanlah zikiran kita ini dengan “SeNi” dengan “Senyum dan Niat”. “Senyum”, karena dengan senyuman akan meningkatkan kepasrahan, keikhlasan kita untuk melakukan sesuatu, untuk berzikir mengagungkan Allah.  

Dengan senyuman ini juga untuk mengusir semua Hawa Kegelapan yang ada dalam diri kita, untuk mengusir keluar semua hawa amarah, emosi, kesedihan, stres, sakit hati yang ada dalam diri kita ini. Dengan senyum juga untuk membangkitkan dan memancarkan Aura Positif dan Pesona dari dalam diri kita ini. Seperti halnya bagi yang wanita yaitu untuk membangkitkan-memancarkan Inner Beauty nya. Karena wajah kita adalah merupakan pancaran-cerminan dari Hati kita dimana mata merupakan jendela jiwanya. Dengan menjaga Mata Hati dan Pikiran agar senantiasa bersih, terjaga, secara otomatis akan terlihat dan terpancar dari dalam diri kita, dalam bentuk Sikap Perilaku dan Tindakan dalam kesehariannya.

Mulakan Zikir dengan memantapkan “Niat”. Ibadah itu adalah semua kegiatan yang semata-mata dilakukan hanya untuk Allah dan karena Allah. Dengan perkataan lain, bila kita melaksanakan suatu pekerjaan yang serupa dengan ibadah tetapi tanpa Kesadaran – Tanpa di Niatkan – bahwa pekerjaan itu kita lakukan semata-mata hanya karena taat mematuhi perintah Allah atau Rasul-Nya (lillahi ta’ala), maka pekerjaan yang kita lakukan itu tidaklah di kategorikan sebagai Pelaksanaan ibadah. 
Sebagai contoh, orang yang bekerja mencari uang semata-mata karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ataupun orang yang menuntut ilmu semata-mata untuk memenuhi kebutuhan profesinya, tidaklah dapat dikategorikan melaksanakan ibadah. Orang tersebut hanyalah mendapat ganjaran dunia, sedangkan ganjaran akhirat berupa pahala ibadah tidaklah diperolehnya. Jadi dengan demikian, jelaslah bahwa yang menjadi syarat agar Pengabdian atau Ibadah itu sah adalah karena Niat nya.

“Sesungguhnya segala amal perbuatan itu ditinjau dari niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai dengan apa yang ia niatkan”
-Sabda Rasulullah saw-
“Seringkali amal yang kecil menjadi besar karena baik niatnya, dan seringkali pula amal yang besar menjadi kecil karena salah niatnya”

Kaitan hal tersebut dengan berzikir, bila Anda sering melakukan zikiran yang ada, tetapi karena tidak dilakukan dengan Niat, apalagi Anda tidak paham dengan maksud dan tujuan dari zikiran yang dilakukan, akan kurang bermanfaat tentunya. Tentunya juga Anda akan kurang termotivasi untuk melipatgandakan zikiran yang dilakukan. Untuk menghindari hal tersebut maka mulakanlah zikiran kita dengan “Niat”, contohnya sebelum Anda memulai berzikir Istighfar pagi-pagi, setelah dipahami maksud dan tujuan untuk melakukan Istighfar, di Niatkan, misalnya adalah kita niatkan sebagai berikut :

“Ya Allah aku pasrahkan diriku ini kepada-Mu, saya niat Ya Allah untuk berzikir Istighfar untuk ibadahku kepadamu, dengan zikir Istighfarku ini Ya Allah, ampunilah segala Dosa dan Kesalahanku ini Ya Allah, Bukakan Pintu Ampunan Mu Ya Allah, Bukakan Pintu Tobat Mu Ya Allah, angkat dan hilangkanlah Ya Allah semua Penderitaan, Kesulitan, Penyakit-penyakitku ini Ya Allah, Sembuhkanlah Ya Allah. Ya Allah berikanlah Petunjuk, Arahan dan Bimbingan kepadaku. Ya Allah saya Pasrah Berserah Diri sepenuhnya hanya kepada Mu”.

Bismillahirrohmanirrohim, lalu mulailah berzikir : Astagfirullah al-adhzim, lakukan dengan Senyum. Munculkan Keikhlasan, Kepasrahan dalam berzikir.

Selanjutnya mengenai Niat ini Anda tau sebelumnya kalau surat Al-Fatehah adalah surat yang sangat baik dan banyak manfaatnya kalau anda sering membacanya. Cobalah di Niatkan sewaktu memulai berzikir surat Al-Fatehah ini. Mungkin karena agak panjang, apalagi karena tidak paham maksud dan tujuan zikiran yang ada, sering timbul perasaan malas, sering berpikir ngapain saya melakukan zikiran yang ada, apa manfaatnya. Nah untuk menghindari hal tersebut, mulakan dengan “Niat”, misalnya sewaktu anda mulai berzikir surat Al-Fatehah, Niatkanlah dengan Kesungguhan Hati :

“Ya Allah aku pasrahkan diriku ini kepada-Mu Ya Allah, saya niat berzikir surat Al-Fatehah ini untuk ibadahku kepada-Mu, dengan zikir surat Al-Fatehah ini Ya Allah, saya niatkan akan saya hadiahkan surat Al-Fatehah ini Ya Allah kepada kedua Orangtuaku, agar mereka diberikan kesembuhan, kesehatan, umur yang panjang, dan untuk yang sudah almarhum, kita niatkan agar para leluhur kita, orangtua kita yang sudah almarhum, dengan surat Al-Fatehah ini kita hadiahkan agar mereka diringankan siksa kuburnya, ditempatkan di tempat yang layak di sisi Allah, kita niatkan juga dengan surat Al-fatehah ini kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, dan para sahabatnya, para Auliya, para malaikat Muqorrobin, kepada muslimin dan muslimat sedunia, dan kita niatkan juga dengan surat Al-Fatehah ini mungkin ada saudara kita, keluarga kita, teman kita, yang sedang ditimpa kemalangan, musibah, sakit, agar dengan surat Al-Fatehah bisa sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit lahir dan batin mereka. Dan tentunya kita niatkan juga dengan surat Al-Fatehah ini bisa menyembuhkan semua penyakit Lahir dan Batin diri kita. Kita niatkan juga dengan surat Al-Fatehah ini untuk membuka semua pintu-pintu Kebaikan, semua pintu-pintu Rejeki, untuk Diri dan Keluarga”.

Tentunya setelah di Niatkan, dengan coba Memahami Maksud dan Tujuan yang ada, setelah itu kita mulai berzikir, dengan tiap kali kita berzikir melafalkan surat Al-Fatehah, Coba Anda Bayangkan berapa banyak Pahala Kebaikan yang akan Anda dapatkan, bukan untuk diri kita saja, tetapi juga untuk keluarga, untuk orangtua, untuk para sahabat, untuk para leluhur, dan untuk semuanya. Mungkin dengan begitu Kita akan lebih termotivasi, bersemangat untuk terus melipatgandakan zikiran ini, Insya Allah.
Sebenarnya dengan Niat ini bisa diaplikasikan untuk kepentingan apapun, contohnya jika kita ini sebagai seorang laki-laki, cobalah sewaktu kita mau keluar dari rumah untuk pergi bekerja, luangkanlah waktu sekitar 5 menit saja, kita niatkan di rumah :

“Ya Allah, aku pasrahkan Ya Allah keluargaku ini dalam perlindungan-Mu, berikanlah Ya Allah mereka Perlindungan dan Keselamatan, Ya Allah saya niat untuk pergi bekerja, untuk ibadahku kepada-Mu, untuk mencukupi kebutuhan hidupku dan keluargaku, Ya Allah berikanlah Ya Allah petunjuk, arahan dan bimbingan pada diriku, gerakkanlah diriku ini ke arah datangnya rejeki, gerakkanlah para hamba Mu di Semesta ini untuk membantu menolongku, bukakanlah semua pintu-pintu Rejeki untukku Ya Allah, untuk keluargaku, bukakanlah Ya Allah, Mata Hati dan Pikiranku, berikanlah Ya Allah petunjuk-Mu, aku pasrahkan Ya Allah diriku ini kepada-Mu, berikanlah Ya Allah semua apa-apa yang terbaik untuk diriku dan keluargaku dari sisi-Mu”.
Bismillahirohmanirrohiim.  
Setelah itu kita pamit dengan keluarga pergi bekerja, selama dalam perjalanan bekerja kita lakukan juga dengan zikir, selalu tersenyum, coba anda bayangkan tiap anda melakukannya dalam hitungan detik, menit, jam itu seperti argo meter taksi, berapa banyak pahala yang akan anda dapatkan. 
Karena kaitannya anda bekerja adalah sebagai bagian dari ibadah kepada Allah. Mungkin kalau tadinya kita selalu berpikir bahwa bekerja sebagai suatu keharusan, kewajiban, dsbnya, maka dengan kita meniatkan seperti ini, maka Insya Allah kita akan bekerja lebih termotivasi penuh semangat, karena selalu berharap akan Ridho dan Berkah dari Allah SWT.

“Bila kita berzikir hanya dengan Lisan maka kita hanya akan mendapatkan manfaat ibadahnya saja, tetapi bila kita berzikir dengan menghadirkan Hati, maka disamping mendapat manfaat ibadah kita juga akan memperoleh dan merasakan kedekatan dengan-Nya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar