Pages


Kamis, 19 September 2013

Pengaruh Getaran Doa Terhadap Sel

SEL DAN UNTAIAN DNA

Dalam setiap sel manusia terdapat Nukleus yang mengandung zat asam deoksiribonukleat atau Deoxyrribonucleic acid (DNA), yaitu zat yang kita sebut sebagai Gen. DNA terdiri dari dua untai berbentuk spiral yang mengandung molekul –molekul yang namanya dapat disingkat dengan huruf A,T,C dan G. Ini adalah kode genetik kita, yang mengandung semua informasi untuk membentuk kehidupan.
Nukleus dari sebuah sel tubuh manusia memiliki tiga miliar huruf-huruf seperti tersebut diatas. Bentuk tubuh dan hidup kita dibentuk oleh informasi yang dibentuk dari kombinasi tiga milyar huruf tersebut dan disimpan didalam DNA kita. Instruksi pada DNA itulah yang membentuk bagian tubuh kita menjadi darah, tulang, daging, mata dan lain sebagainya.
Sel tubuh kita akan berfungsi sesuai instruksi yang aktif didalam gen yang ada didalam sel tersebut. Para ahli genetika menyebut instruksi-instruksi ini sebagai mekanisme nyala-padam (on-off). Tubuh kita akan dibentuk menurut gen yang sedang nyala (aktif). Seluruh informasi yang baik maupun yang buruk untuk pembentukan tubuh kita terdapat dalam triliunan gen yang ada didalam tubuh kita. Jika gen yang menyala banyak mengandung unsur negatif kita akan mengalami kekacauan pada metabolisme tubuh, namun jika gen yang nyala adalah gen yang baik insya Allah tubuh kita akan merasa baik dan nyaman .
Para ilmuwan mengatakan bahwa dari triliunan gen yang ada didalam tubuh kita yang aktif terus menerus hanya antara 5 sampai 10 persen saja, sisanya dalam keadaan pasif dan siap untuk diaktifkan sewaktu-waktu. Pengaruh luar dapat memicu gen yang pasif atau tidur itu untuk menyala dan aktif. Pengaruh luar dapat memicu gen yang buruk atau baik untuk menyala dan mulai mengatur sel tubuh untuk mengikuti instruksi gen yang nyala tersebut. Jika gen yang aktif merupakan gen yang buruk ia mulai menimbulkan berbagai masalah didalam tubuh kita, jika gen yang aktif merupakan gen yang baik ia akan memberi kenyamanan dan kebaikan pula pada tubuh dan kehidupan kita.
Tubuh kita memilki gen yang berpotensi untuk menimbulkan penyakit, dan pada saat yang sama juga memiliki gen yang dapat menyembuhkan penyakit. Pada saat gen yang berpotensi menimbulkan penyakit menyala, kondisi ini akan diimbangi oleh menyalanya gen yang berpotensi menyembuhkan penyakit, sehingga dicapai keadaan yang seimbang dan tubuh kita tetap berada dalam keadaan sehat. Namun begitu keseimbangan tersebut terganggu, penyakit itu akan mulai menyebar kemana-mana.
Orang yang mempunyai pikiran dan perasaan negatif dan berada dalam keadaan stres berkepanjangan dapat memicu aktifnya gen yang berpotensi untuk menimbulkan penyakit. Emosi yang labil menyebabkan menyalanya gen yang berpotensi untuk menimbulkan penyakit namun tidak diimbagi oleh sel yang mampu menyembuhkan penyakit. Hal tersebut menyebabkan orang tersebut sangat rentan terhadap gangguan berbagai penyakit. Gejala inilah yang umumnya menimbulkan gangguan psykosomatik pada kebanyakan orang dewasa ini.
James K Van Fleet dalam bukunya ‘” The Power within, tap your inner for and program yourself for success” mengisahkan bagaimana John Hunter seorang ahli fisiologi terkenal mengalami nasib buruk karena dia mederita kelainan pada pembuluh arteri. Ia selalu berkata bahwa orang pertama yang membuat ia benar benar marah akan menyebabkan kematiannya. Istrinya pernah mencoba membuatnya marah beberapa kali namun tidak pernah berhasil. Akhirnya orang yang ditunggu tunggu muncul juga , dalam salah satu rapat medis Dr Hunter sangat marah, sehingga ia terjatuh dan meninggal disaat itu juga karena mengalami oklusi jantung. Kejadian seperti ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari hari bagaimana emosi yang memuncak dapat mendatangkan kematian pada seseorang akibat menyempitnya pembuluh darah di jantung atau pecahnya pembuluh darah di otak. Demikianlah perasaan negatip dan emosi yang memuncak bahkan dapat mendatangkan kematian pada seseorang.

Merasa dan
Berfikir Positip
Orang yang selalu merasa dan berfikir positip memiliki emosi yang stabil, bebas dari rasa stres dan tertekan yang berkepanjangan, mampu meredam aktifnya gen yang berpotensi menimbulkan penyakit. Orang seperti ini mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap berbagai penyakit. Bahkan kadangkala makanan yang menurut perhitungan ilmu kedokteran dapat membahayakannya tidak berpengaruh sedikitpun padanya.
Dalam kehidupan sehari hari kita jumpai orang yang kuat merokok namun sampai usia hampir 90 tahun masih tetap sehat tidak mengalami gangguan apapun. Adapula orang yang banyak mengkonsumsi gula dan garam namun tidak mengalami gangguan penyakit diabet maupun darah tinggi. Pikiran dan perasaan positip yang dimilikinya merangsang gen positipnya untuk meredam semua efek negatif yang muncul dari makanan tersebut. Selalu merasa dan berfikir positip sangat penting untuk mempertahankan tubuh tetap sehat dan bugar.
Perasan dan pikiran dapat mengaktifkan gen kita, sebagian besar gen kita yang sedang tidur dapat diaktifkan oleh kekuatan pikiran dan perasaan. Kazuo Murakami Ph D seorang ahli genetika dari Jepang menyatakan dalam bukunya “The Divine Message of the DNA” bahwa faktor-faktor positip seperti kegembiraan, sukacita, keyakinan dan do’a dapat mengaktifasi gen-gen yang bermanfaat. Sementara faktor negatif seperti kegelisahan, stres, kesedihan, rasa takut, dapat menon-aktifkan gen yang bermanfaat dan sebaliknya mengaktifkan gen yang tidak bermanfaat (buruk).
Untuk membuktikan hipotesanya ini ia bergabung dengan raksasa bisnis hiburan jepang Yoshimoto Kogyo Co untuk mempelajari pengaruh tawa dan perasaan senang pada ekspresi gen. Secara spesifik ia meneliti bagaimana tawa mempengaruhi tingkat glukosa darah pada orang yang mengidap diabetes type 2. Dalam penelitian itu ia mengukur glukosa darah setelah puasa (fasting blood glucose) pada subyek tes.
Kemudian sebagian mereka mendengarkan kuliah yang tidak lucu dan membosankan sementara yang lain menonton pertunjukan komedi yang lucu dan menyenangkan. Kemudian makanan dihidangkan kepada mereka setelah itu Kazuo Murakami mengukur gula darah setelah makan (post –prandial blood glucose) mereka. Dalam percobaan itu ia mendapati glukosa darah mereka yang mengikuti kuliah yang membosankan itu meningkat 123 mg/dl sedang pada mereka yang menonton komedi hanya meningkat sebesar 77 mg/dl. Penelitian tersebut menunjukan bahwa tawa memiliki efek menguntungkan bagi tingkat glukosa darah.
Aktifitas Zikir (Mengingat Allah) termasuk kegiatan positif yang melibatkan Pikiran dan perasaan manusia, dan itu mempunyai dampak positif terhadap diri manusia. Dzikrullah itu menghasilkan getaran-getaran gelombang elektromagnetik dengan frekuensi cahaya yang terus menerus menggesek hati kita. Maka, hati kita pun akan memancarkan cahaya. Jika getaran zikrullah yang lembut ini vibrasinya semakin menguat, maka ia akan merembet menggetarkan seluruh bio electron dalam tubuhnya untuk mengikuti getaran energi zikir tersebut, hasilnya seluruh sel dan bioelectron yang berada di dalam diri manusia akan menjadi stabil (tenang) dan berproses dengan sehat.
 
Allah
berfirman :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. (QS. Ar Ra’d  : 28)
"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun."   
 (QS. Az Zumar : 23)
Betapa jelasnya Allah mengatakan dalam ayat-ayat di atas, bahwa getaran Dzikrullah berimbas ke seluruh sel yang berada di dalam tubuh manusia.
Klinik Ochsner di New Orleans menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa dari 500 pasien yang dirawat di klinik mereka 74 persennya menderita penyakit karena gangguan mental/emosi. Departemen Medis Universitas Yale yang menangani pasien berobat jalan juga melaporkan bahwa 76 % dari pasien yang datang ke klinik mereka terbukti menderita penyakit karena pikiran dan perasaan negatif yang mempengaruhi emosi mereka.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa pikiran dan perasaan sangat besar pengaruhnya terhadap metabolisme tubuh. Jika kita sedang makan tiba tiba diberi tahu bahwa anak yang kita kasihi meninggal akibat kecelakaan, dijamin anda tidak bisa meneruskan makan anda. Tubuh anda segera bereaksi, nafas menjadi sesak selera makan kontan menghilang, otot dan saraf anda menjadi tegang. Pada kondisi tertentu juga diikuti naiknya tekanan darah yang kadangkala menyebabkan pecahnya pembuluh darah tertentu. Kadangkala juga diikuti dengan rasa mulas pada bagian perut.
Pola hidup dikota besar yang cenderung materialistis dan penuh persaingan menyebabkan tekanan yang berat pada pikiran dan perasaan sebagian orang. Mereka yang tidak terampil memanage/mengelola pikiran dan perasaannya dalam menghadapi tekanan dan kesibukan pekerjaan, cenderung untuk mengalami gangguan psykosomatik, yaitu penyakit fisik yang muncul akibat gangguan mental/emosi. Umumnya mereka tidak menyadari bahwa penyakit fisik yang mereka derita adalah akibat gangguan emosi yang mereka alami. Mereka hanya sibuk mengobati penyakit fisik yang timbul dan tidak memperhatikan masalah pikiran dan perasaan yang menjadi penyebab dari penyakit tersebut.
Beberapa penyakit fisik yang sering muncul mengiringi gangguan emosi antara lain, Nyeri dileher, Radang tenggorokan, Gatal dan luka pada kulit, Kesemutan dan bengkak, Pusing dan sakit kepala, Sembelit, Diare, Gangguan lambung, Keletihan. Kadangkala gangguan emosi ini juga bisa memicu beberapa penyakit ganas seperti tumor dan kanker.
Menangani gangguan penyakit fisik akibat gangguan emosi tidak cukup hanya dengan mengobati gejala fisik yang timbul, tapi harus dibarengi dengan mengatasi gangguan emosi tersebut. Usaha mengobati gangguan fisik akan sia-sia jika tidak diiringi dengan usaha mengatasi gangguan emosi. Obat-obatan medis yang diberikan hanya untuk mengurangi rasa sakit atau mengurangi efek buruk penyakit tersebut, namun tidak akan mampu menyembuhkan secara sempurna jika penyebab utamanya yaitu gangguan emosi tidak segera diatasi.
Penyakit yang timbul akibat gangguan psykosomatik ini kadang kala tidak bisa dideteksi secara fisik maupun medis. Penderita merasakan keluhan rasa sakit dan tidak nyaman ditubuhnya yang kadangkala lokasinya berpindah-pindah, namun pemeriksaan medis tidak menemukan kelainan pada organ tubuh yang dikeluhkan itu. Menghadapi hal ini biasanya dokter menyarankan pasiennya untuk konsultasi pada psikiater, namun sayangnya banyak pasien yang menolak saran ini: ” Emangnya saya gila dok…” . Selanjutnya ia akan mencari dokter lain untuk menyembuhkan keluhannya itu. Orang ini akhirnya akan sering gonta-ganti dokter namun penyakitnya tidak juga kunjung sembuh.

Pengaruh Pikiran dan
Perasaan Negatif pada Gen dan Sel Tubuh
Pikiran dan perasaan negatif mempunyai andil yang besar sebagai penyebab gangguan psykosomatik yang dialami banyak orang. Seseorang yang berada dalam keadaan tertekan, stres berkepanjangan atau menghadapi masalah dan problem berat yang tidak pernah terselesaikan, biasanya memiliki pikiran dan perasaan yang negatif. Pikiran dan perasaan negatif ini akan mempengaruhi gen dan sel tubuhnya, yang pada akhirnya akan memunculkan berbagai keluhan pada tubuh dan fisik yang bersangkutan.
Allah menciptakan manusia dari sebutir sel yang dibuahi, kemudian sel tersebut membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan terus membelah diri hingga berjumlah triliunan. Setiap sel memiliki Gen yang berisi program atau cetak biru dari sel tersebut. Gen inilah yang mengendalikan sel untuk menjadi bagian-bagian dari tubuh manusia. Gen mengendalikan sel untuk menjadi tulang, daging, rambut, pembuluh darah, gigi, kuku hingga membentuk ujud manusia. Terdapat satu triliun sel dalam setiap kilogram berat badan manusia, sehingga bayi yang baru lahir saja terdiri atas kurang lebih 3 triliun sel, dan manusia dewasa memiliki 50 sampai 70 triliun sel.

Menyembuhkan
Penyakit dengan Kekuatan Doa, Pikiran dan Perasaan Positip
Doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan serta harapan merupakan gelombang pikiran dan perasaan positip yang dapat mengaktifkan gen yang baik dan positip untuk memperbaiki berbagai kerusakan tubuh yang muncul akibat penyakit yang diderita.
Morris Goodman seorang pengarang dan pembicara internasional mengalami kecelakaan yang amat parah Ia terbaring dirumah sakit dalam keadaan lumpuh total, tulang punggungnya remuk, tulang leher pertama dan kedua patah, reflek menelannya tidak berfungsi sehingga ia tidak dapat makan dan minum, diafragmanya rusak sehingga sulit untuk bernafas, ia hanya bisa mengedipkan mata. Secara medis sulit baginya untuk sembuh normal kembali.
Dalam keadaan demikian ia tetap menjaga pikiran dan perasaannya untuk tetap positip, ia membayangkan dirinya sehat dan normal kembali, ia tetap memelihara pikiran dan perasaannya demikian. Akhirnya apa yang dibayangkannya itupun terjadi, ia keluar dari rumah sakit berjalan tanpa alat bantu sesuai dengan apa yang dibayangkannya. Kisah Morris Goodman ini diangkat kedalam film The Secret karena membayangkan kekuatan dahsyat dari berpikir dan merasa positip.
KH. Arifin Ilham pendiri majelis Dzikir Adzikra pernah dipatuk ular kobra yang hampir merenggut nyawanya. Ia terbaring dirumah sakit dengan tubuh membiru akibat pengaruh racun ular yang menggigitnya. Dokter yang merawatnya mengatakan bahwa harapan hidupnya tinggal satu persen. Dokter hanya menganjurkan kepada keluarganya untuk berdoa dan mengharap keajaiban dari yang Maha Kuasa. Secara ajaib akhirnya KH. Arifin Ilham berhasil lolos dari maut dan sampai saat ini masih aktif memimpin Majelis Dzikir Adzikra.
Kejadian seperti tersebut diatas banyak kita temui dalam kehidupan sehari hari. Bagaimana doa dan berpikir serta merasa positip dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang secara medis sulit disembuhkan. Doa, pikiran dan perasaan positip ini akan memicu gen yang baik untuk mengaktifkan sel yang mempunyai kemampuan memperbaiki berbagai kerusakan tubuh dan mengalahkan berbagai virus yang merusak jaringan tubuh. Obat-obatan medis yang diberikan bukan hal utama dalam proses penyembuhan, obat obatan hanya membantu mekanisme tubuh secara kimiawi. Semua obat yang diberikan tidak akan banyak manfaatnya jika tidak diiringi doa dan pikiran serta perasaan positip.

Menjaga
Agar Pikiran dan Perasaan Tetap Positip dan Optimis
Telah kita ketahui bahkan sebagian besar penyakit yang timbul diakibatkan oleh pikiran dan perasaan negatif yang muncul didalam diri seseorang. Banyak cara dilakukan orang untuk menjaga agar pikiran dan perasaan selalu gembira dan tetap positip. Hiburan, tamasya, bercengkerama dengan teman dan keluarga, Meditasi, membaca al-Qur’an, Dzikir yang dilakukan secara bersama maupun sendiri.
Rasa nyaman, bahagia dan tentram juga dapat membangkitkan kekuatan berpikir dan merasa positip bagi setiap orang. Ada beberapa aktifitas yang dapat menimbulkan rasa bahagia nyaman dan tentram didalam hati antara lain, bersyukur, memberi dan bersedekah, ridho dengan apa yang dialami, tawakkal, menyebar salam dan berbagi kasih sayang, selalu ingat dan menyebut nama Allah setiap saat.
Sebaliknya rasa cemas, kawatir, gelisah, takut, jengkel, dendam, dengki dapat membangkitkan kekuatan berpikir dan merasa negatif. Bersihkan diri dari berbagai perasaan tersebut diatas, jangan biarkan diri dikuasai perasaan buruk itu. Berbagai perasaan buruk tersebut akan mendatangkan berbagai bencana, kejadian buruk dan penyakit bagi kita. Jika orang yang memiliki perasaan diatas mengalami gangguan suatu penyakit akibat kecelakaan atau gangguan virus biasanya sangat sulit untuk sembuh. 
Obat-obatan yang diberikan hanya menghilangkan penyakit untuk sementara, dan pada akhirnya ia kan mengalami ketergantungan obat yang dalam jangka panjang malah menimbulkan kerusakan pada organ tubuh lainnya seperti jantung, lambung, liver maupun ginjal.
Dalam persaingan hidup pada era globalisasi ini sangat penting bagi kita untuk menjaga agar pikiran dan perasaan selalu positip. Jangan biarkan diri berada dalam keadaan stres dan tertekan berkepanjangan. Pikiran dan perasaan negatif hanya akan mendatangkan berbagai penyakit, bencana dan kejadian buruk bagi kehidupan kita.
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.   
(QS. Yunus :  62)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar