Yang tidak kalah
pentingnya dalam kita berzikir, lakukanlah zikiran kita ini dengan “SeNi”
dengan “Senyum dan Niat”. “Senyum”, karena
dengan senyuman akan meningkatkan kepasrahan, keikhlasan kita untuk melakukan
sesuatu, untuk berzikir mengagungkan Allah.
Dengan senyuman ini juga untuk
mengusir semua Hawa Kegelapan yang ada dalam diri kita, untuk mengusir keluar
semua hawa amarah, emosi, kesedihan, stres, sakit hati yang ada dalam diri kita
ini. Dengan senyum juga untuk membangkitkan dan memancarkan Aura Positif dan
Pesona dari dalam diri kita ini. Seperti halnya bagi yang wanita yaitu untuk
membangkitkan-memancarkan Inner Beauty nya. Karena wajah kita adalah
merupakan pancaran-cerminan dari Hati kita dimana mata merupakan jendela
jiwanya. Dengan menjaga Mata Hati dan Pikiran agar senantiasa bersih, terjaga,
secara otomatis akan terlihat dan terpancar dari dalam diri kita, dalam bentuk
Sikap Perilaku dan Tindakan dalam kesehariannya.
Mulakan Zikir dengan
memantapkan “Niat”. Ibadah itu adalah semua kegiatan yang semata-mata
dilakukan hanya untuk Allah dan karena Allah. Dengan perkataan lain, bila kita melaksanakan suatu
pekerjaan yang serupa dengan ibadah tetapi tanpa Kesadaran – Tanpa di Niatkan – bahwa pekerjaan
itu kita lakukan semata-mata hanya karena taat mematuhi perintah Allah atau
Rasul-Nya (lillahi ta’ala), maka pekerjaan yang kita lakukan itu tidaklah di
kategorikan sebagai Pelaksanaan ibadah.
Sebagai contoh, orang yang bekerja mencari uang semata-mata karena
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ataupun orang yang menuntut ilmu semata-mata
untuk memenuhi kebutuhan profesinya, tidaklah dapat dikategorikan melaksanakan
ibadah. Orang tersebut hanyalah mendapat ganjaran dunia, sedangkan ganjaran
akhirat berupa pahala ibadah tidaklah diperolehnya. Jadi dengan demikian,
jelaslah bahwa yang menjadi syarat agar Pengabdian atau Ibadah itu sah adalah
karena Niat nya.
“Sesungguhnya segala
amal perbuatan itu ditinjau dari niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai
dengan apa yang ia niatkan”
-Sabda
Rasulullah saw-
“Seringkali
amal yang kecil menjadi besar karena baik niatnya, dan seringkali pula amal
yang besar menjadi kecil karena salah niatnya”
Kaitan hal tersebut
dengan berzikir, bila Anda sering melakukan zikiran yang ada, tetapi karena
tidak dilakukan dengan Niat, apalagi Anda tidak paham dengan maksud dan tujuan
dari zikiran yang dilakukan, akan kurang bermanfaat tentunya. Tentunya juga
Anda akan kurang termotivasi untuk melipatgandakan zikiran yang dilakukan. Untuk
menghindari hal tersebut maka mulakanlah zikiran kita dengan “Niat”, contohnya
sebelum Anda memulai berzikir Istighfar pagi-pagi, setelah dipahami maksud dan
tujuan untuk melakukan Istighfar, di Niatkan, misalnya adalah kita niatkan
sebagai berikut :
“Ya Allah aku pasrahkan diriku ini
kepada-Mu, saya niat Ya Allah untuk berzikir Istighfar untuk ibadahku kepadamu,
dengan zikir Istighfarku ini Ya Allah, ampunilah segala Dosa dan Kesalahanku
ini Ya Allah, Bukakan Pintu Ampunan Mu Ya Allah, Bukakan Pintu Tobat Mu Ya
Allah, angkat dan hilangkanlah Ya Allah semua Penderitaan, Kesulitan,
Penyakit-penyakitku ini Ya Allah, Sembuhkanlah Ya Allah. Ya Allah berikanlah
Petunjuk, Arahan dan Bimbingan kepadaku. Ya Allah saya Pasrah Berserah Diri
sepenuhnya hanya kepada Mu”.
Bismillahirrohmanirrohim, lalu mulailah
berzikir : Astagfirullah al-adhzim, lakukan dengan Senyum. Munculkan
Keikhlasan, Kepasrahan dalam berzikir.
Selanjutnya mengenai
Niat ini Anda tau sebelumnya kalau surat Al-Fatehah adalah surat yang sangat baik
dan banyak manfaatnya kalau anda sering membacanya. Cobalah di Niatkan sewaktu memulai berzikir surat
Al-Fatehah ini. Mungkin karena agak
panjang, apalagi karena tidak paham maksud dan tujuan zikiran yang ada, sering
timbul perasaan malas, sering berpikir ngapain saya melakukan zikiran yang ada,
apa manfaatnya. Nah untuk menghindari hal tersebut, mulakan dengan “Niat”,
misalnya sewaktu anda mulai berzikir surat Al-Fatehah, Niatkanlah dengan
Kesungguhan Hati :
“Ya
Allah aku pasrahkan diriku ini kepada-Mu Ya Allah, saya niat berzikir surat
Al-Fatehah ini untuk ibadahku kepada-Mu, dengan zikir surat Al-Fatehah ini Ya
Allah, saya niatkan akan saya hadiahkan surat Al-Fatehah ini Ya Allah kepada
kedua Orangtuaku, agar mereka diberikan kesembuhan, kesehatan, umur yang
panjang, dan untuk yang sudah almarhum, kita niatkan agar para leluhur kita,
orangtua kita yang sudah almarhum, dengan surat Al-Fatehah ini kita hadiahkan
agar mereka diringankan siksa kuburnya, ditempatkan di tempat yang layak di
sisi Allah, kita niatkan juga dengan surat Al-fatehah ini kita kirimkan kepada
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, dan para sahabatnya, para Auliya, para
malaikat Muqorrobin, kepada muslimin dan muslimat sedunia, dan kita niatkan
juga dengan surat Al-Fatehah ini mungkin ada saudara kita, keluarga kita, teman
kita, yang sedang ditimpa kemalangan, musibah, sakit, agar dengan surat
Al-Fatehah bisa sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit lahir dan batin
mereka. Dan tentunya kita niatkan juga dengan surat Al-Fatehah ini bisa
menyembuhkan semua penyakit Lahir dan Batin diri kita. Kita niatkan juga dengan
surat Al-Fatehah ini untuk membuka semua pintu-pintu Kebaikan, semua
pintu-pintu Rejeki, untuk Diri dan Keluarga”.
Tentunya setelah di
Niatkan, dengan coba Memahami Maksud dan Tujuan yang ada, setelah itu kita
mulai berzikir, dengan tiap kali kita berzikir melafalkan surat Al-Fatehah, Coba Anda
Bayangkan berapa banyak Pahala
Kebaikan yang akan Anda dapatkan, bukan untuk diri kita saja, tetapi juga untuk
keluarga, untuk orangtua, untuk para sahabat, untuk para leluhur, dan untuk
semuanya. Mungkin dengan begitu Kita akan lebih termotivasi, bersemangat untuk
terus melipatgandakan zikiran ini, Insya Allah.
Sebenarnya dengan Niat ini bisa diaplikasikan untuk kepentingan apapun, contohnya jika kita ini
sebagai seorang laki-laki, cobalah sewaktu kita mau keluar dari rumah untuk
pergi bekerja, luangkanlah waktu sekitar 5 menit saja, kita niatkan di rumah :
“Ya
Allah, aku pasrahkan Ya Allah keluargaku ini dalam perlindungan-Mu, berikanlah
Ya Allah mereka Perlindungan dan Keselamatan, Ya Allah saya niat untuk pergi
bekerja, untuk ibadahku kepada-Mu, untuk mencukupi kebutuhan hidupku dan
keluargaku, Ya Allah berikanlah Ya Allah petunjuk, arahan dan bimbingan pada
diriku, gerakkanlah diriku ini ke arah datangnya rejeki, gerakkanlah para hamba
Mu di Semesta ini untuk membantu menolongku, bukakanlah semua pintu-pintu
Rejeki untukku Ya Allah, untuk keluargaku, bukakanlah Ya Allah, Mata Hati dan
Pikiranku, berikanlah Ya Allah petunjuk-Mu, aku pasrahkan Ya Allah diriku ini
kepada-Mu, berikanlah Ya Allah semua apa-apa yang terbaik untuk diriku dan
keluargaku dari sisi-Mu”.
Bismillahirohmanirrohiim.
Setelah itu kita
pamit dengan keluarga pergi bekerja, selama dalam perjalanan bekerja kita
lakukan juga dengan zikir, selalu tersenyum, coba anda bayangkan tiap anda
melakukannya dalam hitungan detik, menit, jam itu seperti argo meter taksi,
berapa banyak pahala yang akan anda dapatkan.
Karena kaitannya anda bekerja
adalah sebagai bagian dari ibadah kepada Allah. Mungkin kalau tadinya kita
selalu berpikir bahwa bekerja sebagai suatu keharusan, kewajiban, dsbnya, maka
dengan kita meniatkan seperti ini, maka Insya Allah kita akan bekerja lebih
termotivasi penuh semangat, karena selalu berharap akan Ridho dan Berkah dari
Allah SWT.
“Bila
kita berzikir hanya dengan Lisan maka kita hanya akan mendapatkan manfaat
ibadahnya saja, tetapi bila kita berzikir dengan menghadirkan Hati, maka
disamping mendapat manfaat ibadah kita juga akan memperoleh dan merasakan
kedekatan dengan-Nya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar